Dewan Takmir Masjid Qudwah gelar rapat evaluasi tahunan. Meskipun masih terbilang baru diresmikan, pengurus masjid Qudwah yang menamakan kelompoknya sebagai Dewan Takmir Masjid (DTM) Qudwah, menggelar rapat evaluasi tahunan dan rapat persiapan penyelenggaraan pemotongan hewan qurban.
Hal tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi kewajiban pelaporan kegiatan kepada yayasan yang kemudian pertanggungjawabannya akan diteruskan kepada Muwakif.
Rapat yang bernuansa serius ini berlangsung Selasa, 15 Juni 2021 pukul 16:00 sampai dengan berita ini ditayangkan rapat masih berlangsung. Dengan dipimpin oleh presiden Masjid Qudwah Nurdin Qusyaeri, M.Si.
Fery Irwan selaku pengelola laporan keuangan menjelaskan secara detail laporan yang dibuat. Pria yang sebelumnya berprofesi sebagai ASN di departemen keuangan ini begitu lihai membuat pelaporan keuangan. Sehingga presiden Masjid Qudwah sampai mengatakan bahwa pelaporan keuangan ini berstandar ISO.
“Laporan ini begitu detail dan berstandar ISO,” kata Nurdin.
Ferry sendiri tentunya sudah sangat terbiasa mengerjakan pelaporan keuangan, khususnya nirlaba. Menurutnya dokumentasi laporan ini sudah siap dipublikasikan ke khalayak ramai dengan terlebih dahulu ditandatangani oleh presiden dan disetujui oleh muwakif.
“Nanti laporan ini akan segera saya lengkapi, setelah ditandatangani oleh presiden Masjid Qudwah dan pak Haji (muwakif) kemudian dipublikasikan di website masjid,” ujar Ferry.
Dengan dihadiri oleh delapan orang pengurus Dewan Takmir Masjid (DTM) Qudwah, dilanjutkan dengan pembahasan persiapan penyelenggaraan qurban yang menjadi rencana terdekat Masjid Qudwah.
Fahmi, sebagai penanggung jawab kegiatan Qurban mempresentasikan rencana pengelolaan dan pelaksanaan penyembelihan hewan qurban yang akan dilaksanakan H+1, dengan kisaran harga yang terjangkau dengan harapan lebih banyak menarik jamaah yang menitipkan hewan qurbannya di Masjid Qudwah.
“Penerimaan hewan qurban ini berkisar Rp.3.250.000 saja diharapkan bisa menyedot jamaah,” ungkap Fahmi.
Lalan Sahlani sebagai bendahara umum DTM Qudwah, menyarankan agar pelaksanaan penyembelihan hewan qurban yang baru pertama kali dilakukan ini harus memiliki standar pengelolaan yang baik, tertib dan bisa dipertanggungjawabkan. Tidak lupa menggunakan prokes karena sedang dalam masa covid 19.
“Kalau bisa, Qurban kali ini kita mulai dengan standar pengelolaan yang terbaik demi mempertanggungjawabkan amanah para sohibul qurban jika bisa menggunakan buku pedoman pengelolaan dan penanganan hewan qurban,” kata Lalan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Ustadz Sona Zainal dengan menghubungkan hal tersebut dengan aturan fikih penyembelihan.
Sebagai pamungkas, presiden Qudwah menegaskan bahwa pendistribusian daging qurban harus sesuai sasaran. Terutama kepada orang-orang yang benar-benar memerlukan dan jarang menikmati daging.
“Kalau bisa nanti dagingnya benar-benar disampaikan kepada mereka yang jarang makan daging, agar lebih berkah dan bermanfaat,” pungkas Nurdin.
Kontributor: Diantika IE
Leave a Reply