Masjid Qudwah Selenggarakan pengajian umum perdana yang mengambil tema luar biasa, “Ada Senyum dalam Sakaratul Maut.” Kajian ini akan disampaikan oleh Al ustadz Sona Zainal Walad, Lc., MA. pada Jumat 10 Jumadil Awal 1442 H atau bertepatan dengan 25 Desember 2020. Tepat pukul 19:00 kajian ini akan berlangsung di Masjid Qudwah yang beralamat di Jln. Anyar no 79 Desa Rancakasumba Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung.
Tema kajian yang diusung kali ini tentunya mengundang rasa penasaran kita untuk lebih mencari tahu bagaimana sebetulnya cara untuk menyiapkan kematian yang selalu mengintai tanpa kompromi. Menyiapkan kematian adalah kewajiban setiap diri yang mengaku sebagai muslim dan percaya adanya kehidupan akhirat dan balasan setelah kematian.
Jika ada yang lebih penting untuk dikejar dalam hidup, maka itu adalah mengejar ilmu syar’i. Menuntut ilmu syar’i adalah bekal hidup yang paling bermanfaat dari apapun. Karena sudah jelas tujuan hidup manusia adalah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala. Tiada yang lebih berguna selain ilmu agama yang akan menjadi bekal perjalanan manusia selanjutnya setelah kehidupan di dunia fana ini habis jatahnya.
Ketika banyak orang memikirkan hidup yang enak, harus terpikirkan pula oleh kita bagaimana mati yang enak serta kehidupan akhirat yang damai tanpa siksa. Maka matilah kita pada waktunya dengan senyuman yang tulus karena malaikat mencabut nyawa kita dengan cara yang lemah lembut.
Selanjutnya, bukan hanya itu, orang yang menuntut ilmu syar’i akan allah dekatkan kepada Surga. Seperti kata Nabi dalam hadisnya, “Man salaka thoriiqon yaltamisu fiihi ilman sahhalallahu lahu thoriiqon ila al jannah.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang artinya ”Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.”
Lantas, siapakah yang tidak ingin ke Surga? Tidakkah semuanya pasti menginginkannya. Karena itu, mari kita sama-sama tolabul ilmi, beramai-ramai dan berlomba untuk menuntut ilmu Syar’i. Jangan lupa bawa kertas dan pena untuk mengikat ilmu yang disampaikan oleh guru kita, agar tidak mudah lupa. Bukankah Imam Syafi’i rahimahullah juga pernah bertutur, “Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya. Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat. Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang. Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja. (Diwan Asy-Syafi’i).
Mari mengaji, kita berkumpul di Masjid Qudwah malam nanti. Insyaallah Masjid Qudwah menyelenggarakan pengajian umum berikutnya yang tentunya bisa menambah ilmu syar’i kita. Kami tunggu kedatanganmu.
Semoga bermanfaat.
Leave a Reply