Pengurus Masjid Qudwah periode 2021/2025 Di-reshuffle. Pelantikan berlangsung Sabtu 22 Oktober 2022 di Masjid setempat oleh pengurus Yayasan Mutiara Embun Pagi.
Hal tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Nurdin Qusyaeri, M.Si selalu Presiden Masjid Qudwah yang selama ini menakhodai para pengurus yang di-SK-kan untuk mengabdikan diri sebagai Dewan Takmir Masjid Qudwah periode 2021/2025 menganggap bahwa reshuffle di beberapa bidang DTM sangat diperlukan karena ada beberapa bidang yang pengurusnya sudah tidak aktif dan sukar dihubungi.
“Beberapa orang pengurus sudah tidak aktif lagi dalam menjalankan tugasnya sehingga banyak program yang mangkrak, terabaikan tanpa eksekusi,” ujar Nurdin.
Menurut Nurdin, penggantian beberapa nama pun tidak terjadi begitu saja, tentunya memerlukan waktu yang panjang untuk melakukan seleksi kepada calon pengurus. Dengan melewati waktu yang cukup panjang akhirnya diputuskanlah bahwa nama-nama yang kini menjadi pengurus baru adalah orang-orang yang dianggap layak dan mampu memenuhi harapan untuk mewujudkan cita-cita, menjadikan Masjid Qudwah yang makmur, subur dengan berbagai kegiatan.
Karena Masjid Qudwah merupakan masjid transit, maka jamaah masih terbatas. Pengurus pun merupakan orang-orang yang memiliki domisili yang jauh dari masjid, maka diperlukan pengurus yang berdomisili di sekitar Masjid Qudwah. Kegiatan pun masih terbatas dengan kegiatan yang diisi oleh komunitas yang memang memerlukan tempat. Bukan oleh warga sekitar.
“Selama ini Masjid Qudwah memang baru sebatas dijadikan sebagai tempat transit. Makanya jamaahnya tidak tetap. Jamaah dari warga sekitar pun masih sangat terbatas. Mungkin karena ini masjid masih baru. Makanya jamaah sekitar belum begitu betah beribadah di sini. Seiring dengan waktu, jamaah lokal akhirnya terus bertambah. Maka para jamaah ini lah yang dirasa mampu menjadi pemakmur Masjid Qudwah. Nah sekarang, pengurusnya didominasi oleh warga sekitar yang ternyata selama berbulan-bulan lamanya tetap konsisten datang ke masjid dan mengikuti kajian yang diadakan di sini. Semoga dengan dikelola oleh warga sekitar Masjid Qudwah menjadi masjid yang lebih hidup,” papar Presiden Masjid Qudwah.
Di akhir pidato pengarahan, Nurdin berpesan bahwa Masjid Qudwah tidak memasang bendera golongan tertentu yang mungkin menjadikan Masjid dilabeli milik golongan tertentu. Selama tidak melenceng dari ajaran Qur’an dan Sunnah maka kegiatan apapun disilakan diakukan di Masjid Qudwah.
“Qudwah tidak berbendera. Di tataran pengurus yayasan Mutiara Embun Pagi sebagai yayasan yang menaungi Masjid ini saja tidak sama. Hanya dapat dipastikan, bahwa masjid ini berorientasi kepada Qur’an dan Sunnah,” tegasnya.
Rangkaian kegiatan dari mulai pelantikan dilanjutkan dengan rapat kerja berjalan lancar. Beberapa program muncul baik berupa program penyegaran dari program yang sudah ada, maupun program baru yang sebelumnya belum tercantum dalam program kerja DTM Masjid Qudwah.
Leave a Reply